“Keterbatasan pengetahuan dalam hal penggunaan alat peraga yang ada di sekolah mengakibatkan kegiatan belajar mengajar seringkali dilakukan dengan metoda ceramah. Selain itu, padatnya jadwal mengajar dari guru yang bersangkutan menjadi alasan tidak dilaksanakannya kegiatan praktikum.” Hal tersebut dikatakan oleh salah seorang peserta kegiatan pelatihan yang diadakan pada tanggal 31 Mei 2014. Pelatihan dengan tema Pengembangan Media Alat Peraga IPA dan Matematika ini diikuti oleh guru-guru SD dari Bandung dan Bekasi.

Dalam kegiatan tersebut peserta diajak melakukan praktikum yang dapat dilakukan menggunakan alat/bahan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Percibaan yang dilaksanakan di antaranya:

• Penyelam kartesius
• Pengamatan objek menggunakan periskop
• Titik berat seseorang yang menempel pada tembok
• Pengamatan nilai tegangan dan nyala lampu pada jeruk
• Membuat jembatan sederhana dengan menggunakan sedotan
• Teknik memasukkan telur rebus kedalam sebuah Erlenmeyer
• Meremukkan kaleng bekas
• Permainan aritmatika lilitan
• Permainan volume kubus
• Pengenalan model jam
• Blok Diens 2-dimensi
• Permainan kartu bilangan
• Membuat model paru-paru
• Pengamatan nyala api lilin
• Membuat surat rahasia
• Membuat semprotan nyamuk

Para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini, terutama pada sesi peragaan percobaan dengan media alat peraga. Salah seorang peserta mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan ini wawasan pengetahuan guru dalam mengembangkan media alat peraga, baik IPA maupun Matematika, bisa lebih terbuka. Dengan demikian, proses pembelajaran di sekolah bisa menjadi lebih menarik dan menyenangkan.